Candi Cetho merupakan sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu yang terletak di bawah kaki Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah.
Saat memasuki kompleks Candi Cetho akan tercium aroma dupa, karena hingga saat ini Candi Cetho masih digunakan untuk bersembahyang umat Hindu yang tinggal di sekitar kompleks Candi Cetho maupun dari luar daerah. Selain itu Candi Cetho juga sering digunakan untuk bertapa bagi penganut kepercayaan Kejawen.
Saat memasuki kompleks Candi Cetho akan tercium aroma dupa, karena hingga saat ini Candi Cetho masih digunakan untuk bersembahyang umat Hindu yang tinggal di sekitar kompleks Candi Cetho maupun dari luar daerah. Selain itu Candi Cetho juga sering digunakan untuk bertapa bagi penganut kepercayaan Kejawen.
Halaman Candi Cetho |
Di depan setelah pintu masuk Candi terdapat sebuah papan informasi. Menurut informasi yang tertulis di papan tersebut, Candi Cetho pertama kali dikenal berdasarkan laporan penelitian Van de Vlies tahun 1842. Kemudian pada tahun 1975/1976 Sudjono Humardani melakukan pemugaran terhadap Kompleks Candi Cetho dengan dasar “perkiraan” bukan pada kondisi asli. Kemungkinan Candi Cetho dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.
Sebelum memasuki halaman candi melalui gapura masuk, terdapat dua pasang arca penjaga. Selanjutnya terdapat halaman candi yang cukup luas. Di halaman utama kompleks Candi Cetho terdapat beberapa batu yang berbentuk kura – kura raksasa yang diduga merupakan lambang Kerajaan Majapahit. Di halaman ini juga terdapat batu berbentuk alat kelamin laki - laki sepanjang kurang lebih 2 meter. Menurut informasi, kura - kura merupakan lambang penciptaan alam semesta sedangkan batu yang berbentuk alat kelamin laki - laki merupakan lambang penciptaan manusia. Selain itu, banyak ditemukan penggambaran hewan - hewan lain, seperti katak, mimi dan ketam. Lambang - lambang hewan tersebut dapat disimpulkan sebagai surya sengkala berangka tahun 1373 Saka atau 1451 era modern. Dari kesimpulan tersebut, candi ini dimungkinkan dibangun bertahap melalui beberapa kali renovasi.
Di atas halaman Candi Cetho terdapat bangunan - bangunan pendapa atau balai - balai. Pendapa tersebut hingga saat ini masih digunakan untuk tempat pelangsungan upacara keagamaan.
Salah satu Arca di Candi Cetho |
View dari atas Candi Cetho |
No comments:
Post a Comment