Wisata Candi Cetho

Visit Indonesia | Wonderful Indonesia | Awesome Indonesia 
Oleh Zulaikha Ulfie Maria (14811134026)

Candi Cetho merupakan sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu yang terletak di bawah kaki Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah.
Saat memasuki kompleks Candi Cetho akan tercium aroma dupa, karena hingga saat ini Candi Cetho masih digunakan untuk bersembahyang umat Hindu yang tinggal di sekitar kompleks Candi Cetho maupun dari luar daerah. Selain itu Candi Cetho juga sering digunakan untuk bertapa bagi penganut kepercayaan Kejawen.
Halaman Candi Cetho
Halaman Candi Cetho

Selain digunakan untuk tempat sembahyang, Candi Cetho saat ini juga gunakan sebagai tempat wisata untuk umum. Untuk masuk ke Candi Cetho kita hanya membayar tiket sebesar Rp. 3000,- saja. Selain itu, sebelum masuk ke kompleks Candi Cetho kita diwajibkan untuk memakai kain bercorak kotak - kotak yang dipinjamkan oleh pengelola candi  dan membayar seikhlasnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga kesakralan yang ada di Candi Cetho karena tempat ini merupakan tempat ibadah umat Hindu dan masih digunakan hingga sekarang.

Di depan setelah pintu masuk Candi terdapat sebuah papan informasi. Menurut informasi yang tertulis di papan tersebut, Candi Cetho  pertama kali dikenal berdasarkan laporan penelitian Van de Vlies tahun 1842. Kemudian pada tahun 1975/1976 Sudjono Humardani melakukan pemugaran terhadap Kompleks Candi Cetho dengan dasar “perkiraan” bukan pada kondisi asli. Kemungkinan Candi Cetho dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.

Sebelum memasuki halaman candi melalui gapura masuk, terdapat dua pasang arca penjaga. Selanjutnya terdapat halaman candi yang cukup luas. Di halaman utama kompleks Candi Cetho terdapat beberapa batu yang berbentuk kura – kura raksasa yang diduga merupakan lambang Kerajaan Majapahit. Di halaman ini juga terdapat batu berbentuk alat kelamin laki - laki sepanjang kurang lebih 2 meter. Menurut informasi, kura - kura merupakan lambang penciptaan alam semesta sedangkan batu yang berbentuk alat kelamin laki - laki merupakan lambang penciptaan manusia. Selain itu, banyak ditemukan penggambaran hewan - hewan lain, seperti katak, mimi dan ketam. Lambang - lambang hewan tersebut dapat disimpulkan sebagai surya sengkala berangka tahun 1373 Saka atau 1451 era modern. Dari kesimpulan tersebut, candi ini dimungkinkan dibangun bertahap melalui beberapa kali renovasi. 


Di atas halaman Candi Cetho terdapat bangunan - bangunan pendapa atau balai - balai. Pendapa tersebut hingga saat ini masih digunakan untuk tempat pelangsungan upacara keagamaan.
Salah satu Arca di Candi Cetho
Salah satu Arca di Candi Cetho
View dari atas Candi Cetho
View dari atas Candi Cetho
Di bagian teratas kompleks Candi Cetho terdapat bangunan yang mirip dengan piramida. Untuk masuk ke dalam bangunan tersebut pengunjung diharapkan melepas alas kaki untuk menjaga kebersihan dan kesucian bangunan candi tersebut. 


No comments:

Post a Comment